Kesimpulannyaobjek material geografi meliputi gejala-gejala yang terjadi di muka bumi, seperti aspek batuan, tanah, gempa bumi, cuaca, iklim, gunung api, udara, air, serta flora dan fauna yang terkait dengan kehidupan manusia.
1 Teori Terbentuknya Bumi. Banyak ilmuwan yang percaya bahwa Bumi terbentuk bersamaan dengan terbentuknya Tata Surya. Umur Bumi diperkirakan sekitar 4,5 Milyar tahun,. Sistim Tata surya kita berasal dari spiral awan nebula (awan gas dan debu batuan dan metalik) yang sangat besar. Matahari terbentuk dari bagian tengah awan nebula.
contohmakalah pendekatan geografi Agustus 02, 2017 Karena tugas ini saya mengenal apa Pengertian Geografi dan Pendekatan Geogafi. tentunya masih banyak kekurangan yang terkandung di dalamnya. Maka dari itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun, untuk perbaikan pada makalah selanjutnya. Pare,27 Juli 2017.
ataugejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, atau gejala yang dikaji (menurut Lillesand dan Kiefer, 1979). 2. Untuk mendapatkan informasi tentang objek yang diindera, diperlukan tenaga yang membawanya, yaitu: a. Distribusi daya b. Distribusi gelombang bunyi
Pendekatankeruangan c. Pendekatan ekologi. d. Pendekatan korologi. 7. Sejak tahun 2000 Indonesia banyak mengalami bencana banjir. Pendekatan geografi yang paling tepat digunakan untuk mengetahui persebaran dan interelasi banjir itu sendiri adalah . a. Pendekatan regional b. Pendekatan keruangan c. Pendekatan ekologi. d. Pendekatan korologi. 8.
suro diro joyo diningrat lebur dening pangastuti arti. - Pendekatan geografi yang digunakan dalam mengkaji hubungan antara organisme dan lingkungannya adalah pendekatan ekologi kelingkungan. Dalam mengkaji hubungan organisme dengan lingkungannya, pendekatan ekologi ini memakai sejumlah konsep pendekatan ekologi Dikutip dari jurnal Tinjauan Pendekatan Ekologi tentang Perilaku Pengasuhan Orangtua 2004 oleh Budi Andayani, berikut pengertian pendekatan ekologi "Pendekatan ekologi adalah perspektif yang mempelajari perkembangan organisme dengan memperhatikan berbagai faktor lingkungan yang ada." Pendekatan ini memandang manusia sebagai bagian dari suatu sistem. Sehingga manusia dan lingkungannya akan senantiasa juga Perbedaan antara Pendekatan Keruangan dan Ekologi Dalam konteks geografi, pendekatan ekologi adalah pendekatan yang menganalisis keterkaitan fenomena geosfer dengan variabel lingkungan yang ada. Pendekatan ini sering juga disebut pendekatan kelingkungan atau ecological approach. Dilansir dari situs Taki Government College, pendekatan ekologis adalah prinsip dasar yang mempelajari interaksi timbal balik organisme dengan lingkungannya. Oleh karena itulah, dalam fenomena geosfer, manusia dianggap sebagai bagian integral dari lingkungan sekitar. Jika disimpulkan, pendekatan ekologi adalah pendekatan yang mempelajari hubungan dan perkembangan organisme dalam lingkungan.
Gejala Atmosfer - Pengaruh perubahan suhu udara terhadap kebiasaan tingkah laku makhluk hidup. - Pengaruh angin laut terhadap banyaknya curah hujan, dan amplitudo suhu harian. - Cuaca dan Iklim yang berpengaruh pada vegetasi tumbuhan juga berpengaruh terhadap pola kehidupan manusia. Gejala Lithosfer - Adanya pertemuan gunung muda- Relief dan tanah yang terjal serta penuh dengan Daerah yang berkapur biasanya banyak ditemukan di gua-gua alam. Gejala Hidrosfer - Banyaknya penguapan, curah hujan tinggi. - Intensitas dan besarnya hujan sangat berpengaruh terhadap ketinggian permukaan air tanah. Gejala Biosfer -Hewan yang hidup di air pada umumnya bernafas dengan insang. - Di daerah padang pasir sangat jarang ditemukan hewan dan tumbuhan. Gejala Antroposfer - Kelebihan penduduk mendorong migrasi keluar. - Besarnya angka kelahiran di banding kematian menyebabkan ledakan penduduk.
Alam pada dasarnya tidaklah bersifat statis, tapi selalu menunjukkan gejala-gejala yang dapat menyebabkan perubahan di struktur bumi. Sebelum suatu fenomena di bumi dikatakan sebagai bencana alam, maka kejadian itu adalah gajala kejadian alam. Waktu manusia tidak sebanding dengan dengan waktu geologi. Gejala alam dapat menjadi arti bencana alam ketika waktu manusia berpotongan dengan waktu geologi. Terjadinya gejala alam memang diperlukan di muka bumi, contohnya saja adanya udara yang segar, lautan yang menyimpan kekayaan yang melimpah, kegunaan pegunungan yang menawarkan keindahan dalam beragam macam pemandangan alam. Gejala alam bisa dikatakan sebagai bentuk nyata yang terjadi akibat serangkaian gejala-gejala yang terjadi di alam yang dapat dirasakan oleh manusia maupun makhluk hidup lainnya. Gejala alam merupakan peristiwa yang disebabkan oleh aktivitas alam. Disisi setidaknya dapat dipahami bahwa gejala alam adalah bentuk peristiwa yang terjadi secara alami dan disebabkan oleh perubahan yang berada di Bumi. Berdasarkan faktor penyebabnya, gejala alam dapat dibedakan menjadi 2, yang diantaranya adalah gejala abiotik dan gejala alam biotik. Contoh Gejala Alam Terdapat beragam contoh gejala alam yang terjadi baik di negara kita khusunya maupun terjadi di dunia pada umumnya. Adapun hal tersebut tersebut berbeda dengan fenomena sosial, baik dari pengelompokan ataupun waktu terjadinya. Berikut penjelasannya Populasi Eceng Gondok yang Membeludak Di ekosistem rawa, populasi eceng gondok dapat berkembangbiak dengan begitu cepat. Eceng gondok yang dapat berkembang dengan mudah terutama pada ekosistem air tawar yang kaya kandungan nitrogen berpengaruh besar terhadap laju pendangkalan rawa. Penyebaran Virus HIV Virus ini hingga saat ini belum ditemukan vaksinnya. Virus ini pada mulanya hanya ditemukan pada hewan sebangsa simpane di Benua Afrika. Namun karena kesamaan jumlah kromosom, virus ini akhirnya dapat menjangkiti manusia. Penyebarannya virus ini sangat sulit untuk dikendalikan karena metode penularannya sangat bervariasi. Longsoran Salju Longsoran salju merupakan bahaya geofisika yang mengakibatkan longsornya salju berukuran besar atau massa batu di lereng gunung, yang terjadi ketika penumpukan materi dilepaskan menuruni lereng. Fenomena tersebut adalah salah satu bahaya utama yang dihadapi wilayah pegunungan pada musim dingin. Salju bisa bercampur dengan udara dan membentuk awan bubuk yang dapat longsor. Tanah Longsor Tanah longsor adalah bencana yang melibatkan unsur-unsur tanah, termasuk batu, pohon, bagian rumah, dan hal lain yang mungkin terjadi. Tanah longsor dapat disebabkan oleh gempa bumi, letusan gunung berapi, atau ketidakstabilan umum di tanah sekitarnya. Lumpur longsoran atau lumpur, adalah kasus khusus tanah longsor, di mana hujan deras menyebabkan tanah gembur di tanah yang terjal runtuh dan meluncur ke bawah. Gempa bumi Gempa bumi adalah getaran di permukaan bumi yang terjadi akibat pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi dapat terjadi karena adanya pergerakan kerak Bumi lempeng Bumi. Untuk frekuensi gempa bumi di suatu wilayah mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang dialami selama periode waktu. Kebakaran hutan Kebakaran hutan adalah kebakaran yang tidak terkendali yang membakar di daerah hutan belantara. Penyebab umumnya adalah petir, pembakaran, letusan gunung berapi, dan awan piroklastik dari gunung berapi aktif, serta akibat kecerobohan manusia. Itu bisa menjadi ancaman bagi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan dan juga satwa liar. Banjir Banjir adalah limpahan hamparan air yang menenggelamkan tanah. Banjir biasanya terjadi ketika volume air di dalam badan air, seperti sungai atau danau, melebihi kapasitas totalnya, sebagai hasilnya sebagian air mengalir ke luar dari badan air tersebut. Kekeringan Kekeringan adalah suatu periode ketika suatu wilayah menderita kekurangan persediaan air selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Umumnya, ini terjadi ketika suatu daerah menerima curah hujan di bawah rata-rata secara konsisten. Sehingga hni dapat memiliki dampak besar pada ekosistem dan pertanian di wilayah yang terkena dampak. Meskipun kekeringan dapat bertahan selama beberapa tahun, bahkan kekeringan yang singkat dan intens dapat menyebabkan kerusakan signifikan dan membahayakan ekonomi lokal. Angin topan Angin topan adalah angin yang berhembus dengan kekuatan kencang atau sangat kuat, yang biasanya terjadi di daerah beriklim tropis, terutama di daerah yang dekat dengan garis balik utara dan garis balik selatan kecuali daerah yang sangat dekat garis khatulistiwa. Wujud dari arti angin ini berupa pusaran angin yang kencang dengan kecepatan angin sekitar 120 km/ jam atau lebih, bahkan dapat mencapai kecepatan angin topan mencapai hingga 250 km per jamnya. Tornado Tornado adalah fenomena berputarnya kolom udara dengan kecepatan tinggi yang membentuk hubungan antara jenis awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Tornado umumnya mempunyai kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Gunung Meletus Gunung meletus adalah fenomena ketika gunung berapi aktif dan melepaskan lava dan gas beracun ke udara. Mulai dari letusan kecil setiap hari hingga letusan super yang sangat jarang terjadi di mana gunung api mengeluarkan setidaknya kilometer kubik material. Beberapa letusan membentuk aliran piroklastik, yang merupakan awan abu dan uap bersuhu tinggi yang dapat menuruni lereng gunung dengan kecepatan melebihi kecepatan sebuah pesawat terbang. Tsunami Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebakan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan tersebut dapat disebabkan karena terjadinya gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor di laut. Badai salju Badai salju merupakan fenomena terjadinya badai saat udara yang hangat dan basah bertemu dengan udara yang dingin. Penggabungan antara massa udara yang hangat, basah, dan dingin tersebut dapat mencapai diameter 1000 km atau lebih. Adapun faktor penyebab gejala alam atas terjadinya badai salju adalah perbedaan suhu udara yang hangat, dingin, dan basah. Suhu udara yang berbeda dapat memengaruhi gerakan, isi uap, dan suhu massa udara. Perbedaan itulah yang sangat berpengaruh pada jenis dan keparahan badai salju. Hujan Es Hujan es merupakan presipitasi yang terdiri dari bola-bola es, yang terbentuk melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas level beku. Hujan es bukan hanya dapat terjadi wilayah subtropis, tetapi juga dapat terjadi di daerah ekuator. Proses lain yang dapat menimbulkan hujan es adalah pembekuan, ketika uap air yang lewat dingin kemudian tertarik ke permukaan benih-benih es yang terjadi karena terjadi pengembunan yang mendadak sehingga terbentuklah es dengan ukuran yang besar. El Nino El Nino dalam bahasa Spanyol diartikan sebagai anak laki-laki merupakan suatu fenomena perubahan iklim secara global yang disebabkan oleh memasnasnya suhu di permukaan air laut Pasifik bagian timur. Peristiwa El Nino dapat diketahui secara kasat mata oleh orang- orang, khusunya para nelayan dari Peru ataupun Ekuador. El Nino biasanya terjadi menjelang bulan Desember. La Nina La Nina dalam bahasa Spanyol diartikan sebagai anak perempuan adalah kebalikan dari El Nino. La Nina merupakan suatu kondisi dimana suhu permukaan air laut di kawasan Timur Equador atau di lautan Pasifik mengalami penurunan. La Nina berbeda dengan El Nino karena fenomena ini tidak bisa dilihat secara fisik. Periodenya terjadinya La Nina juga tidak tetap. Fenomena ini memiliki periode 2-7 tahun. Pelapukan Pelapukan merupakan proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan biologi. Hasil dari proses pelapukan berupa batuan sedimen dan tanah soil. Erosi Erosi adalah terjadinya pengikisan di bagian permukaan tanah bagian atas oleh pergerakan air ataupun angin. Erosi dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti karena faktor alam maupun karena ulah atau aktivitas yang dilakukan manusia yang dapat mengakibatkan hilangnya unsur hara tanah, yang berdampak pada hilangnya daya serap tanah terhadap air, maupun berkurangnya struktur tanah yang nantinya akan berpengaruh pada tanaman yang tumbuh di atasnya. Terbentuknya Pelangi Pengertian pelangi merupakan salah satu gejala alam yang kemunculannya sulit diprediksi. Tapi biasanya muncul setelah hujan, meskipun tidak selalu setelah hujan ada pelangi. Pelangi terbentuk karena adanya pembiasan cahaya, yang akan menghasilkan spektrum warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu atau mejikuhibiniu. Selanjutnya warna-warna itu mengalami pemantulan di belakang tetes hujan, yang mengakibatkan cahaya tampak melengkung menjadi pelangi. Tebentuknya Aurora Aurora ialah pedaran cahaya yang berwarna yang terdapat di atas cakrawala daerah yang berada di lintang tinggi yang terjadi karena adanya pembelokan arah angin Matahari oleh medan magnet bumi ke daerah kutub dan terjadi reaksi dengan partikel molekul di atmosfer. Ada dua jenis Aurora yaitu aurora yang berada di daerah kutub utara Aurora Borealis dan aurora yang ada di kutub selatan Aurora Australis. Gerhana Gerhana juga menjadi salah satu peristiwa di mana satu objek astronomi tersebut menutupi cahaya dari objek lain, kondisi ini terjadi seperti gerhana matahari ketika bulan menutupi matahari atau gerhana bulan ketika bumi berada di antara matahari dan bulan. Kilat dan Petir Kilatan cahaya dan suara ledakan yang disebabkan oleh muatan listrik yang besar yang terjadi selama terjadi kilat dan petir adalah salah satu bentuk adanya gejala alam yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena ini sendiri tentu saja menjadikan bahwa gerakan alam seolah ada yang mengatur. Aurora Aurora juga menjadi salah satu fenomana dalam gejala alam. Biasanya kondisi ini terjadi ketika cahaya alami yang terlihat di langit utara dan selatan, biasanya di wilayah kutub yang disebabkan oleh interaksi partikel bermuatan dari matahari dengan atmosfer bumi. Kesimpulan Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa gejala alam adalah peristiwa non-artifisial dalam pandangan fisika, dan kemudian tidak diciptakan oleh manusia, meskipun dapat memengaruhi manusia. Prihal ini misalnya saja bakteri, penuaan, bencana alam. Adapun untuk contoh terjadinya gejala alam misalnya letusan gunung berapi, cuaca, dan pembusukan. Tetapi yang perlu dipahami sebagaimana yang dikatakan oleh Stephen Nelson, seorang spesialis gunung api dan kepala Departemen Bumi dan Ilmu Lingkungan di Universitas Tulane “Kita tidak akan memiliki udara dan air bersih tanpa adanya gunung api dan kita tidak akan memiliki gunung tanpa terjadinya gempa bumi”. Nah, demikianlah serangkaian penjelasan serta pengulasan secara lengkap mengenai contoh gejala Alam di Indonesia dan dunia pada saat ini. Semoga melalui tulisan singkat ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan segenap pembaca sekalin.
Jakarta - Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi. Dalam mengkaji objek-objek geografi, dibutuhkan suatu hal untuk memahaminya lebih dalam atau yang disebut dengan pendekatan adalah suatu cara untuk memperoleh pemahaman secara mudah dalam memahami sesuatu. Untuk mempelajari geografi, pendekatan yang digunakan meliputi; pendekatan keruangan, ekologi, historis, dan pendekatan siswa kerap bingung membedakan antara pendekatan keruangan dengan ekologi. Sebab, kedua pendekatan ini hampir mirip. Agar lebih jelas, simak penjelasan di bawah Pendekatan Keruangan Spatial ApproachPendekatan keruangan adalah pendekatan yang menganalisis gejala-gejala atau fenomena geografis berdasarkan penyebarannya dalam adalah seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang menjadi tempat hidup tumbuhan, hewan dan Buku Mengenal Geografi untuk Kehidupan Paket C Setara SMA/MA oleh Kemdikbud, pendekatan keruangan mendasarkan sudut pandangnya pada persamaan dan perbedaan struktur, pola, dan proses dalam suatu ruang. Berkaitan dengan unsur pembentuk ruang yaitu kenampakan titik, garis, dan Terbentuknya wilayah gunung berapi karena aktivitas vulkanisme2. Pendekatan Kelingkungan atau Ekologis Ecological ApproachPendekatan keruangan atau ekologis adalah pendekatan yang menganalisis keterkaitan antara fenomena geosfer tertentu dengan variabel lingkungan yang sendiri adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme hidup dan geografi ini tidak hanya mendasarkan pada interaksi organisme dengan lingkungan, tetapi juga dikaitkan dengan fenomena yang ada serta perilaku manusia. Interelasi keduanya inilah yang menjadi ciri khas pendekatan dua pengaruh yaitu pengaruh kegiatan manusia terhadap lingkungan dan pengaruh fenomena alam terhadap manusia yang tinggal di daerah pegunungan akan memiliki aktivitas yang berbeda dengan manusia yang tinggal di pesisir Perbedaan Pendekatan Keruangan dan Ekologi?Pendekatan keruangan dan ekologi memiliki fokus yang berbeda. Pada pendekatan keruangan, ahli geografi akan berfokus pada objek geografi serta sebab akibatnya dalam ruang pendekatan ekologi, akan berfokus pada aktivitas manusia yang mempengaruhi lingkungan contoh, jika ingin membahas banjir melalui pendekatan keruangan, kamu bisa membahas tentang naiknya curah hujan menyebabkan jika kamu ingin membahas dengan pendekatan ekologi, maka kamu akan membahas penyebab buang sampah sembarangan warga sebagai penyebab banjir pendekatan keruangan akan berfokus pada interaksi objek geografi dalam suatu ruang, sedangkan pendekatan ekologis akan berfokus pada bagaimana aktivitas manusia mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Simak Video "Survei Capres IPS Prabowo di Atas Ganjar-Anies" [GambasVideo 20detik] nir/faz
3 Pendekatan Geografi Pengertian, Jenis, dan ContohnyaA. Pengertian Pendekatan GeografiB. Jenis-jenis Pendekatan Geografi1. Pendekatan Keruangan Spatial ApproachCiri Pendekatan KeruanganContoh Pendekatan Keruangan2. Pendekatan Kelingkungan Ecological approachCiri Pendekatan KelingkunganContoh Pendekatan Kelingkungan3. Pendekatan Kewilayahan/Kompleks Wilayah Regional ApproachCiri Pendekatan Kewilayahan/Kompleks WilayahContoh Pendekatan Kewilayahan/Kompleks WilayahC. Contoh Soal Pendekatan Geografi1. Soal SNMPTN 20112. Soal SPMB 20033. Soal SIMAK UI 20134. Soal UN 20195. Soal UN 20176. Soal UN 20167. Soal UN 20158. Soal UN 20149. Soal UN 201410. Soal UN 201311. Soal UN 201212. Soal UN 201113. Soal UN 200914. Soal UN 200815. Soal UN 2008 A. Pengertian Pendekatan Geografi Pendekatan Geografi geographical approach adalah sudut pandang dalam mengkaji atau mempelajari fenomena geosfer. Kita juga dapat menyebut pendekatan sebagai objek formal. Setiap disiplin ilmu memiliki pendekatan atau objek formalnya masing-masing. Disiplin Ilmu Ekonomi akan mengkaji suatu fenomena atau permasalahan dari sudut pandang pemenuhan kebutuhan, Ilmu Sejarah akan mengkaji suatu topik dari sudut pandang kejadian di masa lampau dan menekankan pada kronologis, sedangkan Geografi pendekatannya selalu berkaitan dengan ruang tempat. Dari semua kata tanya what, who, where, when, why, dan how 5W 1H yang membedakan Geografi dengan disiplin ilmu lainnya adalah penekanan pada kata tanya where di mana. Ilmu Geografi selalu mengkaji suatu topik B. Jenis-jenis Pendekatan Geografi Geografi memiliki tiga pendekatan, yaitu 1. Pendekatan Keruangan Spatial Approach Objek formal atau pendekatan ini mengkaji fenomena geosfer dengan melihat pada ruang atau tempatnya. Pendekatan keruangan mempelajari masalah yang penyebabnya muncul dari tempat itu sendiri dari alam. Ciri Pendekatan Keruangan Pendekatan ini mengkaji fenomena geosfer yang terjadi secara alami, bukan karena campur tangan manusia. Pendekatan spasial adalah nama lain dari pendekatan keruangan. Contoh Pendekatan Keruangan Wilayah Indonesia merupakan pertemuan tiga lempeng besar sehingga sering terjadi gempa bumi. Gempa kuat yang terjadi di dasar Samudera Hindia menyebabkan terjadinya tsunami. Erupsi Gunung Merapi menyebabkan daerah sekitarnya tertutup abu vulkanik yang tebal. 2. Pendekatan Kelingkungan Ecological approach Pendekatan ini disebut juga ekologi. Pendekatan ekologi mengkaji fenomena geosfer dengan mengamati interaksi antara makhluk hidup dengan tempat tinggal atau lingkungannya. Masalah seperti pencemaran, banjir, dan tanah longsor menjadi bahasan dalam pendekatan ini. Kita dapat mengatakan pendekatan kelingkungan mempelajari masalah yang penyebabnya muncul karena manusia. Ciri Pendekatan Kelingkungan Membahas fenomena geosfer yang penyebabnya muncul oleh sebab perbuatan manusia. Contoh Pendekatan Kelingkungan Karena tidak disiplin dalam mengelola drainase dan sampah, maka kota X sering mengalami banjir. Penebangan pohon di hutan sekitar hulu sungai menjadi penyebab terjadinya longsor. Akibat kelalaian para pekerja di dalam hutan, terjadilah kebakaran besar yang menghanguskan berhektar-hektar hutan. 3. Pendekatan Kewilayahan/Kompleks Wilayah Regional Approach Pendekatan ini merupakan gabungan antara pendekatan keruangan dengan pendekatan kelingkungan. Para ahli geografi menyebut pendekatan ini kompleks wilayah karena mengkaji masalah yang lebih rumit daripada pendekatan-pendekatan lain sebelumnya di atas. Ciri Pendekatan Kewilayahan/Kompleks Wilayah Mengkaji fenomena geosfer yang penyebabnya kombinasi dari kejadian alami kemudian ada perbuatan manusia gabungan keruangan dan kelingkungan. Mengkaji masalah yang rumit kompleks. Biasanya melibatkan lebih dari satu tempat atau wilayah. Contoh Pendekatan Kewilayahan/Kompleks Wilayah Pengelolaan daerah aliran sungai yang kurang terpadu antara pemerintah Jawa Barat dan DKI Jakarta menyebabkan banjir di Jadetabek dan sekitarnya. Setiap hari kemacetan di Jakarta disumbang oleh warganya sendiri dan juga masyarakat suburban yang tinggal di Depok, Tangerang, dan Bekasi. Pembangunan daerah-daerah di Indonesia yang hanya berpusat di beberapa lokasi saja menyebabkan persebaran kepadatan penduduk yang tidak merata. C. Contoh Soal Pendekatan Geografi 1. Soal SNMPTN 2011 Contoh penerapan analisis spasial dalam kegiatan pembangunan adalah …. A pengelolaan bencana banjir daerah hilir melalui penghijauan daerah hulu B penanggulangan bencana gempa bumi dengan bangunan tahan gempa C pengentasan kemiskinan penduduk melalui peningkatan pendapatan D peningkatan kesejahteraan penduduk melalui penyediaan lapangan kerja E pengendalian perubahan penggunaan lahan melalui penerapan peraturan daerah Pembahasan Analisis spasial pendekatan keruangan adalah sudut pandang dalam mempelajari fenomena geosfer yang munculnya dari tempat ruang itu sendiri. Dengan kata lain penyebabnya adalah sesuatu yang alami. Pendekatan keruangan biasanya tidak jauh dari pembahasan tentang gempa bumi, gunung, meletus, tsunami dan fenomena geosfer lainnya yang penyebabnya alam. Maka dari lima pilihan jawaban yang tersedia yang paling tepat adalah B penanggulangan bencana gempa bumi dengan bangunan tahan gempa. 2. Soal SPMB 2003 Analisis di bidang geografi yang berlandaskan pada pendekatan ekosistem disebut analisis …. A tetangga terdekat B ekologi C regional D keruangan E statistik Pembahasan Ekosistem artinya adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Berbicara tentang ekosistem berarti berbicara tentang lingkungan. Pendekatan atau analisis geografi yang paling tepat adalah B ekologi. 3. Soal SIMAK UI 2013 Penduduk wilayah pesisir memiliki cara hidup yang berbeda dengan penduduk di pegunungan. Mata pencaharian mereka berbeda, demikian juga cara mereka berpakaian. Sumber daya yang menjadi pendukung kehidupan mereka pun berbeda. Bentuk analisis yang dilakukan untuk mengkaji perbedaan suatu tempat dalam ilmu geografi dikenal sebagai …. A analisis keruangan B analisis kewilayahan C analisis kelingkungan D analisis tematik E analisis ekosistem Pembahasan Soal tersebut membicarakan perbedaan suatu tempat dengan tempat lainnya. Dengan merujuk ke penjelasan tiga pendekatan geografi pada materi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jawaban yang paling tepat adalah A analisis keruangan. 4. Soal UN 2019 Angka pertumbuhan penduduk Kota Surabaya yang tinggi berdampak di wilayah sekitar. Salah satu yang terdampak yaitu Kabupaten Sidoarjo yang dihubungkan oleh jalan raya kelas I, sehingga menjadikan wilayah tersebut sebagai penyangga bagi Kota Surabaya. Pendekatan Geografi yang sesuai untuk mengkaji fenomena tersebut adalah …. A pendekatan kelingkungan B pendekatan topik C pendekatan kompleks wilayah D pendekatan aktivitas manusia E pendekatan keruangan Pembahasan Masalah yang diangkat pada soal tersebut adalah pertumbuhan penduduk Kota Surabaya yang berdampak pada wilayah sekitar, termasuk Kabupaten Sidoarjo. Dengan merujuk pada materi di atas, kita dapat temukan salah satu ciri pendekatan kompleks wilayah pada masalah ini. Ciri tersebut adalah melibatkan lebih dari satu tempat atau wilayah. Pendekatan Geografi yang paling tepat untuk mengkaji masalah ini adalah C pendekatan kompleks wilayah. 5. Soal UN 2017 Perluasan perkebunan kelapa sawit dengan membakar lahan gambut di wilayah Riau berdampak buruk yang mengakibatkan kebakaran hutan dan gangguan asap di beberapa provinsi tetangganya. Pendekatan geografi yang sesuai dengan fenomena tersebut adalah …. A pendekatan kompleks wilayah B pendekatan ekologi C pendekatan spasial D pendekatan keruangan E pendekatan lingkungan Pembahasan Topik yang menjadi permasalahan pada soal ini mirip dengan soal nomor 4. Kemiripannya adalah sama-sama membahas fenomena yang melibatkan lebih dari satu tempat atau wilayah. Kalau kita jeli mengamatinya, maka soal ini akan terlihat sangat mudah. Saking mudahnya bahkan bisa dijawab tanpa membaca kalimat soal. Loh, kok bisa? Jelas bisa. Coba perhatikan lima pilihan jawaban di atas! A pendekatan kompleks wilayah B pendekatan ekologi C pendekatan spasial D pendekatan keruangan E pendekatan lingkungan Pilihan jawaban B pendekatan ekologi memiliki makna yang sama dengan E pendekatan kelingkungan, sehingga kita tidak bisa memilih B ataupun E. Kemudian pilihan jawaban C pendekatan spasial semakna dengan D pendekatan keruangan, jadi kita pun tidak bisa memilih C ataupun D. Jawaban yang paling tempat adalah A pendekatan kompleks wilayah. 6. Soal UN 2016 Hujan yang terjadi terus-menerus di kawasan puncak Gunung Merapi, Jawa Tengah mengakibatkan terjadinya banjir lahar dingin yang melanda beberapa desa di lereng gunung. Pendekatan geografi yang digunakan untuk mengkaji gejala tersebut adalah …. A pendekatan keruangan B pendekatan kelingkungan C pendekatan kompleks wilayah D pendekatan kewilayahan E pendekatan korologis Pembahasan Kita harus melihat soal ini lebih jeli daripada soal sebelumnya. Soal ini menyatakan “melanda beberapa desa”. Pernyataan ini tidak serta merta membuat jawabannya menjadi pendekatan kompleks wilayah. Kemudian perhatikan, ada dua pilihan jawaban yang semakna. Pilihan C pendekatan kompleks wilayah dan pilihan D pendekatan kewilayahan adalah pernyataan yang artinya sama. Maka kita tidak bisa memilih satupun dari kedua pilihan tersebut. Kita perlu mengetahui bahwa korologis bukanlah bagian dari pendekatan geografi, melainkan salah satu dari prinsip geografi. Soal menceritakan fenomena geosfer yang mengarah pada peristiwa yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Pilihan jawaban yang tepat adalah A pendekatan keruangan. 7. Soal UN 2015 Lalulintas di daerah perkotaan sering macet terutama pada musim hujan. Jalan banyak yang terendam air disebabkan curah hujan tinggi, banjir kiriman dari daerah sekitarnya, persentase pertambahan kendaraan lebih besar jika dibandingkan dengan pertambahan jalan, serta permukiman kumuh di pinggir-pinggir sungai. Pendekatan geografi untuk mengkaji masalah tersebut adalah …. A pendekatan keruangan B pendekatan kompleks wilayah C pendekatan interrelasi D pendekatan kelingkungan E pendekatan keterkaitan keruangan Pembahasan Sebelum membahas lebih jauh, kita bisa mengeliminasi terlebih dahulu jawaban yang sudah pasti salah. A pendekatan keruangan B pendekatan kompleks wilayah C pendekatan interrelasi ❌ → interelasi adalah salah satu dari prinsip geografi, bukan pendekatan geografi D pendekatan kelingkungan E pendekatan keterkaitan keruangan ❌ → keterkaitan keruangan adalah salah satu dari konsep esensial geografi, bukan pendekatan geografi Dilihat dari kalimat soal kita bisa temukan bahwa membahas permasalahan yang rumit kompleks masalah yang muncul adalah akibat dari fenomena alam ditambah dengan perbuatan manusia melibatkan lebih dari satu wilayah Maka jawaban yang tepat adalah B pendekatan kompleks wilayah 8. Soal UN 2014 Hujan deras yang mengguyur kota Medan beberapa waktu lalu mengakibatkan banjir di beberapa lokasi kota tersebut. Pendekatan yang diperlukan untuk mengkaji permasalahan tersebut adalah …. A pendekatan ekologi B pendekatan sejarah C pendekatan komplek wilayah D pendekatan deskripsi E pendekatan keruangan Pembahasan Jawaban yang sudah pasti salah kita eliminasi terlebih dahulu A pendekatan ekologi B pendekatan sejarah ❌ → tidak ada istilah pendekatan sejarah dalam pelajaran kita di bab ini C pendekatan komplek wilayah D pendekatan deskripsi ❌ → deskripsi adalah salah satu dari prinsip geografi, bukan pendekatan geografi E pendekatan keruangan Meskipun kalimat soal menyatakan “…di beberapa lokasi kota tersebut”, namun tidak serta merta membuat jawabannya adalah pendekatan kompleks wilayah. Kita tidak menemukan ciri-ciri pendekatan kewilayahan/kompleks wilayah pada soal ini. Hujan deras adalah fenomena geosfer yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Maka jawaban yang tepat adalah E pendekatan keruangan. 9. Soal UN 2014 Alih fungsi lahan untuk permukiman, vila, resort, dan hotel di wilayah Bogor dan Bandung menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di Jakarta. Pendekatan geografi yang tepat untuk mengatasi banjir di Jakarta adalah …. A pendekatan ekologi B pendekatan kronologi C pendekatan keruangan D pendekatan kewilayahan E pendekatan spasial Pembahasan Kita dapat mengeliminasi pilihan jawaban B pendekatan kronologi. Karena memang tidak ada yang namanya pendekatan kronologi dalam bab yang sedang kita pelajari. Kemudian perhatikan pilihan jawaban C dan E. Pendekatan keruangan dan pendekatan spasial adalah sama, maka kita tidak dapat memilih keduanya. Alih fungsi lahan menyebabkan banjir, berarti manusia yang menyebabkan fenomena tersebut terjadi. Kemudian yang terlibat dalam permasalahan ini lebih dari satu wilayah, sehingga pendekatan geografi yang digunakan adalah kewilayahan. 10. Soal UN 2013 Kebakaran hutan yang terjadi di pulau Sumatera menyebabkan berbagai permasalahan seperti gangguan pernapasan, jarak pandang yang terbatas bagi penduduk Sumatera bahkan Malaysia dan Singapura. Pendekatan geografi yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah …. A pendekatan keruangan B pendekatan topik C pendekatan aktivitas manusia D pendekatan kelingkungan E pendekatan kompeks wilayah Pembahasan Pada kalimat soal ini dapat kita temukan ciri-ciri Masalah yang kita temukan adalah masalah yang rumit kompleks Melibatkan lebih dari satu tempat/wilayah Maka jawaban yang tepat adalah E pendekatan kompleks wilayah. 11. Soal UN 2012 Angin puting beliung yang melanda wilayah Solo dan Yogyakarta beberapa waktu yang lalu, merusak rumah-rumah warga dan perkantoran di daerah tersebut. Pendekatan geografi yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah …. A pendekatan ekologi B pendekatan keruangan C pendekatan kompleks wilayah D pendekatan korologi E pendekatan regional Pembahasan Sebelum membahas lebih lanjut, kita dapat mengeliminasi beberapa pilihan jawaban yang sudah pasti salah A pendekatan ekologi B pendekatan keruangan C pendekatan kompleks wilayah ❌ → lihat pilihan jawaban E regional, kita tidak bisa memilih pernyataan yang semakna D pendekatan korologi ❌ → korologi bukanlah bagian dari pendekatan geografi, melainkan prinsip geografi E pendekatan regional ❌ → lihat pilihan jawaban C pendekatan kompleks wilayah, kita tidak bisa memilih pernyataan yang semakna Kemudian, angin puting beliung adalah fenomena yang terjadi oleh sebab alam, bukan campur tangan manusia. Maka jawaban yang tepat adalah B pendekatan keruangan 12. Soal UN 2011 Daerah pantai sering dilanda banjir pasang rob. Kondisi itu dimanfaatkan penduduk untuk usaha pertambakan. Pendekatan geografi untuk menganalisis hal tersebut adalah …. A pendekatan spasial B pendekatan ekologi C pendekatan keruangan D pendekatan kelingkungan E pendekatan kewilayahan Pembahasan Kita dapat langsung menjawab soal tanpa membaca pertanyaannya berulang-ulang. Perhatikan pilihan jawaban A pendekatan spasial, ia semakna dengan C pendekatan keruangan, maka kita tidak bisa memilih keduanya. Pilihan jawaban B pendekatan ekologi semakna dengan D pendekatan kelingkungan, maka kita tidak dapat memilihnya juga. Kemudian, banjir pasang atau rob merupakan fenomena alam, dimanfaatkan untuk usaha pertambakan ini merupakan kegiatan manusia. Maka jawaban yang tepat adalah E pendekatan kewilayahan. 13. Soal UN 2009 Permukiman di sepanjang Bengawan Solo sering mengalami banjir, sehingga masyarakat membuat tanggul penahan banjir dan pada waktu banjir terjadi sering kali pemukiman ditinggal penghuninya. Pendekatan geografi untuk mempelajari peristiwa tersebut adalah …. A pendekatan keruangan B pendekatan kewilayahan C pendekatan kelingkungan D pendekatan sosial E pendekatan kemanusiaan Pembahasan Pada kalimat soal, bagian “Permukiman di sepanjang Bengawan Solo sering mengalami banjir” menunjukkan fenomena yang terjadi secara alami. Maka ini merupakan penerapan dari pendekatan keruangan. Kemudian, pada bagian “masyarakat membuat tanggul penahan banjir” menunjukkan aktivitas manusia. Maka kita dapat katakan ini merupakan penerapan dari pendekatan kelingkungan. Pendekatan keruangan bergabung dengan pendekatan kelingkungan, maka jawaban yang tepat adalah B pendekatan kewilayahan. 14. Soal UN 2008 Setiap musim penghujan di Jakarta dan sekitarnya sering terjadi banjir dan tanah longsor terutama di kawasan hilir Ciliwung. Untuk memecahkan masalah tersebut dalam studi geografi dilakukan dengan …. A pendekatan keruangan B pendekatan ekologi C pendekatan kompleks wilayah D pendekatan regionalisasi E pendekatan kewilayahan Pembahasan Pada soal ini kita dapat langsung mengeliminasi pilihan jawaban C pendekatan kompleks wilayah, D pendekatan regionalisasi, dan E pendekatan kewilayahan. Alasannya adalah ketiganya adalah pernyataan yang semakna, maka kita tidak bisa memilih satupun dari tiga pilihan tersebut. Walaupun soal ini mengangkat fenomena banjir, tetapi kita tidak dapat memilih pendekatan kelingkungan. Alasannya adalah kalimat soal tidak menyatakan penyebabnya dari ulah manusia, maka di sini kita pilih jawaban A pendekatan keruangan. 15. Soal UN 2008 Peristiwa alam seperti tanah longsor di Gunung Leuser Aceh, merupakan fenomena geosfer yang dapat dikaji melalui pendekatan geografi yang tepat adalah …. A pendekatan keruangan B pendekatan kelingkungan C pendekatan persebaran D pendekatan kewilayahan E pendekatan korologis Pembahasan Kita dapat langsung mengeliminasi pilihan jawaban C dan E karena persebaran dan korologis merupakan bagian dari prinsip geografi, bukan pendekatan geografi. Soal ini menyebutkan fenomena yang terjadi secara alami, maka kita dapat memilih jawaban A pendekatan keruangan. Demikianlah pelajaran tentang pendekatan geografi, semoga bermanfaat. Baca juga Ilmu Penunjang Geografi yang Perlu Kamu Ketahui
tuliskan contoh gejala geografi yang sesuai dengan pendekatan ekologi