Kondisiini digambarkan dengan paru-paru penuh dengan cairan, bakteri atau sel kekebalan. "Penyebaran virus tanpa diketahui ini membuat situasi semakin lebih sulit untuk dikendalikan," kata guru besar kedokteran molekuler di Scripps Research, Eric Topol, seperti diberitakan bbc.com, 17 Juli 2020. Selainitu, legum seperti lentil juga kaya akan vitamin dan mineral yang diperlukan untuk menjaga fungsi paru-paru. 5. Konsumsi makanan organik, jika memungkinkan. Pola makan yang baik dan kaya akan vitamin serta mineral bermanfaat dapat membantu melindungi paru-paru maupun memulihkan kondisinya. 11 Latar Belakang. Acute lung oedema (alo) adalah akumulasi cairan di paru yang terjadi secara mendadak. (aru w sudoyo, buku ajar ilmu penyaki dalam, 2006). Acute lung oedema (alo) adalah terjadinya penumpukan cairan secara masif di rongga alveoli yang menyebabkan pasien berada dalam kedaruratan respirasi dan ancaman gagal napas. 2Eksudat disebabkan oleh infeksi, TB, preumonia dan sebagainya, tumor, ifark paru, radiasi, penyakit kolagen. 3)Effusi hemoragis dapat disebabkan oleh adanya tumor, trauma, infark paru, tuberkulosis. 4)Berdasarkan lokasi cairan yang terbentuk, effusi dibagi menjadi unilateral dan bilateral. Efusi yang unilateral tidak mempunyai kaitan yang Batuk dan sesak napas yang tak kunjung membaik pada seseorang yang tidak memiliki riwayat merokok bisa jadi pertanda adanya kanker paru.Peringatan itu diungkapkan dokter spesialis paru dari Mayapada Hospital Surabaya, dr Bambang Susilo Simon. "Mayapada Hospital Surabaya baru-baru ini kedatangan pasien lansia wanita usia 70 tahun. suro diro joyo diningrat lebur dening pangastuti arti. 2. Jenis kelamin dan penampilan fisik Dikutip dari situs National Center for Biotechnology Information, kapasitas paru-paru laki-laki cenderung lebih besar daripada perempuan. Selain itu, individu dengan perawakan lebih tinggi juga cenderung memiliki volume udara pada paru-paru yang lebih besar dibandingkan mereka yang bertubuh pendek. Kapasitas vital paru-paru ternyata juga berpengaruh terhadap berat badan seseorang. Mereka yang mengalami kelebihan berat badan terbukti mengalami penurunan kapasitas paru-paru. Hal ini lebih umum terjadi di kalangan laki-laki dibandingkan dengan perempuan. 3. Penyakit paru-paru Adanya penyakit paru-paru dapat memengaruhi kapasitas organ pernapasan ini. Penyakit paru-paru restriktif bisa menyebabkan penurunan volume total udara yang mampu ditahan paru-paru. Kondisi ini terjadi ketika paru-paru tidak lagi elastis atau ada masalah yang berkaitan dengan perluasan dinding dada saat Anda menghirup udara. Beberapa contoh penyakit restriktif adalah sebagai berikut fibrosis paru, pneumonia, dan sarkoidosis. Sebaliknya, kapasitas paru-paru juga dapat meningkat akibat penyakit yang memengaruhi organ ini. Salah satunya yakni penyakit paru-paru obstruktif yang dapat membuat kapasitas paru-paru berada di batas normal atau bahkan meningkat. Berbagai penyakit yang dapat memengaruhi volume paru-paru yakni penyakit paru-paru obstruktif kronis PPOK, asma, bronkiektasis, dan fibrosis kistik. 4. Faktor-faktor lain Faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi volume total udara yang mampu ditampung paru-paru adalah aktivitas fisik, kelainan bentuk dinding dada, merokok, dan terpapar polusi udara. Bagaimana cara mengetahui kapasitas paru-paru? Kapasitas vital paru-paru adalah hal penting untuk menguji fungsi paru karena dapat memberikan informasi tentang kondisi fisik organ pernapasan Anda. Hal ini dapat diketahui dengan alat yang disebut dengan spirometer. Sementara proses pengukuran volume total udara yang dapat ditampung paru-paru disebut dengan spirometri. Perhitungan yang dapat dilakukan spirometri termasuk Kapasitas vital paru-paru adalah jumlah maksimum udara yang dapat diembuskan dari paru-paru setelah Anda menghirup dalam-dalam. Jumlahnya sekitar 80 persen dari kapasitas total atau sekitar 4,8 liter. Volume ekspirasi paksa adalah jumlah udara yang dapat Anda embuskan dengan paksa dalam satu detik. Spirometri sering digunakan untuk mendiagnosis penyakit paru-paru obstruktif kronis PPOK. Dokter mungkin meminta Anda menjalani pemeriksaan ini jika mengalami gejala berupa mengi, sesak napas, dan batuk. Tak hanya itu, hasil spirometri juga dapat digunakan untuk kepentingan-kepentingan berikut ini Melihat apakah pernapasan Anda membaik setelah menjalani perawatan penyakit paru-paru. Memeriksa fungsi paru-paru Anda sebelum menjalani operasi. Hasil spirometri Nilai pengukuran normal spirometri ditentukan berdasarkan usia, tinggi badan, dan jenis kelamin. Jika nilainya tidak normal, Anda mungkin mengalami masalah paru-paru. Namun, terkadang pasien dengan kondisi paru-paru normal dapat memiliki nilai spirometri yang tidak normal. Oleh karena itu, dokter akan menjelaskan arti hasil spirometri kepada Anda setelah selesai menjalani pemeriksaan. Setelah itu, dokter mungkin akan meresepkan inhaler atau obat-obatan untuk meningkatkan fungsi paru-paru Anda. Bagaimana cara menjaga kapasitas paru-paru? Penurunan fungsi paru-paru adalah proses yang normal terjadi ketika Anda bertambah usia. Namun, Anda bisa melakukan berbagai cara untuk menjaga kesehatan paru-paru dan mempertahankan kapasitas paru-paru. Berikut langkah-langkah sederhana yang bisa Anda terapkan di kehidupan sehari-hari untuk menjaga kesehatan paru-paru Berhenti merokok Kurangi atau bahkan hindari merokok karena kebiasaan buruk ini tidak memiliki manfaat apapun untuk kesehatan Anda. Segera berhenti merokok dan jangan dekati rokok jika ingin terhindar dari berbagai penyakit, termasuk gangguan paru-paru. Hindari polusi udara Polusi udara, termasuk asap rokok dan asap kendaraan bermotor, perlu Anda hindari. Ini karena zat-zat kimia yang dihasilkan dari polusi dapat menurunkan kesehatan paru-paru Anda. Menjaga kebersihan diri Jaga kebersihan diri Anda untuk menghindari hal-hal yang dapat meningkatkan risiko infeksi. Rajinlah cuci tangan dengan air dan sabun atau bersihkan tangan dengan pembersih berbahan dasar alkohol. Lakukan vaksinasi Infeksi pernapasan, seperti pneumonia, yang berulang dapat semakin melukai paru-paru dan merusak saluran udara. Oleh karena itu, lakukan vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit yang dapat mengganggu fungsi paru-paru. Rutin memeriksa kesehatan ke dokter Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk mencegah penyakit paru-paru, meski Anda merasa baik-baik saja. Pasalnya, ada beberapa penyakit paru-paru yang tidak terdeteksi karena tidak menimbulkan gejala parah. Olahraga Anda dianjurkan melakukan olahraga secara rutin untuk meningkatkan kekuatan tulang. Bukan hanya itu, olahraga dapat memperkuat otot dada, bahu, dan punggung, sehingga mempertahankan postur yang baik untuk pernapasan Anda. Makan buah-buahan Asupan buah-buahan kaya antioksidan dan flavonoid, seperti pisang, apel, dan tomat, dapat memperlambat penurunan fungsi paru-paru. Sejatinya, penurunan kapasitas paru-paru memang sering kali dipengaruhi oleh faktor usia. Namun, Anda tetap perlu memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter jika mengalami gejala-gejala gangguan paru-paru, seperti kesulitan bernapas atau batuk yang tak kunjung sembuh. Deteksi dini penyakit paru-paru juga dapat membantu Anda mendapatkan perawatan yang tepat dari dokter. Terdapat respons berupa batuk berdahak pada pneumonia, sedangkan respons batuk pada paru-paru basah dapat berupa batuk kering dan batuk berdahak. Untuk mengetahui gejala lainnya, Anda bisa simak pada penjelasan berikut. Gejala pneumonia Tanda dan gejala pneumonia sangatlah bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada beberapa faktor seperti jenis kuman yang menginfeksi dan usia. Tanda-tandanya seringkali mirip dengan flu, tetapi berlangsung lebih lama. Gejala yang harus diwaspadai antara lain nyeri dada saat bernapas, adanya perubahan kesadaran mental terutama pada orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, kelelahan, batuk berdahak, demam, berkeringat, menggigil muntah, mual, diare, dan sesak napas. Bayi baru lahir mungkin tidak akan menunjukkan tanda-tanda infeksi, melainkan hanya muntah, demam, batuk, tampak gelisah, atau sulit bernapas. Tanda paru-paru basah Gejala dan tanda paru-paru basah bermacam-macam, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Namun, pada umumnya, paru-paru basah menunjukkan beberapa gejala berikut. Sesak napas yang parah. Pernapasan cepat dan dangkal. Nyeri saat bernapas. Batuk kering atau berdahak. Suara pernapasan abnormal seperti mengi. Kelelahan. Bibir dan kuku kebiruan. Saat kasus paru-paru basah disebabkan oleh infeksi yang parah seperti sepsis, maka gejalanya juga mencakup tekanan darah rendah dan demam. Penyebab pneumonia dan paru-paru basah Gejala yang berbeda pada pneumonia dan paru-paru basah berkaitan dengan penyebabnya yang berbeda. Berikut ini penyebab terjadinya kedua kondisi tersebut. Penyebab pneumonia Terdapat lebih dari 30 penyebab pneumonia yang berbeda dan telah dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Berikut penyebab utama pneumonia. 1. Pneumonia bakteri Jenis pneumonia ini disebabkan oleh berbagai bakteri, paling umum adalah Streptococcus pneumoniae. Infeksi biasanya terjadi saat tubuh melemah karena gizi buruk, usia tua, gangguan kekebalan tubuh, atau bakteri yang masuk ke paru-paru. Pneumonia bakteri bisa memengaruhi segala usia, tetapi berisiko lebih besar pada orang yang mengonsumsi alkohol, merokok, baru saja menjalani operasi, memiliki penyakit pernapasan, atau kelelahan. 2. Pneumonia virus Pneumonia virus disebabkan oleh berbagai virus, termasuk influenza yang merupakan penyebab dari sepertiga kasus pneumonia. Saat Anda terkena pneumonia virus, risiko terjadinya pneumonia bakteri juga mungkin lebih besar. 3. Pneumonia mikoplasma Pneumonia mikoplasma memiliki gejala dan tanda fisik yang sedikit berbeda dan dikenal sebagai pneumonia atipikal. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae. Penyebab paru-paru basah Pada paru-paru basah, terdapat berbagai kondisi dan penyakit yang dapat menyebabkannya. Infeksi virus atau bakteri seperti flu, pneumonia, atau COVID-19. Sepsis atau syok septik. Cedera paru traumatis, termasuk luka bakar. Menghirup bahan-bahan kimia. Pankreatitis akut. Cara mengatasi pneumonia dan paru-paru basah Perbedaan pneumonia dan paru-paru basah dapat dilihat dari cara penanganannya. Walaupun keduanya sama-sama penyakit paru-paru, diperlukan cara yang berbeda untuk mengobatinya. Penanganan pneumonia Pengobatan pneumonia berfokus pada penyembuhan infeksi dan mencegah komplikasinya. Orang yang mengidap pneumonia ringan cukup menjalani rawat jalan saja di rumah dengan obat-obatan. Meskipun sebagian besar gejalanya dapat mereda dalam beberapa hari minggu, perasaan lelah kemungkinan masih bertahan hingga satu bulan lamanya atau bahkan lebih. Berikut ini obat-obatan yang umum digunakan. 1. Antibiotik Obat ini dapat mengatasi infeksi pneumonia bakteri. Akan tetapi, mungkin diperlukan waktu untuk mengidentifikasi jenis bakteri penyebab pneumonia hingga dokter bisa memberikan antibiotik yang tepat. 2. Obat batuk Fungsi obat batuk yaitu meredakan gejala batuk sehingga Anda dapat beristirahat. 3. Obat penurun panas Anda dapat mengonsumsi obat penurun panas untuk mengatasi demam. Obat-obatannya antara lain aspirin, ibuprofen, dan parasetamol. Penanganan paru-paru basah Perbedaan pneumonia dan paru-paru basah juga terletak pada tujuan utama pengobatannya. Karena belum ada obat untuk paru-paru basah, kondisi ini ditangani dengan mengelola gejala yang timbul. Pengobatan bertujuan untuk meningkatkan kadar oksigen darah guna mencegah kerusakan organ. Berikut merupakan beberapa jenis terapi untuk paru-paru basah. 1. Oksigen tambahan Pada kasus lebih ringan, mungkin pasien hanya perlu diberikan masker oksigen. Jika kondisi pasien lebih parah, dokter memerlukan ventilator mekanis untuk memasukkan oksigen ke paru-paru pasien. Apabila terapi awal tidak berhasil, alat oksigenasi membran ekstrakorporeal ECMO bisa digunakan. Alat ini bekerja sebagai paru-paru buatan yang akan memompa darah ke dalam mesin, lalu memompanya lagi ke dalam tubuh. 2. Obat-obatan Pada paru-paru basah, obat-obatan berguna untuk meredakan gejala sekaligus mencegah terjadinya komplikasi. Obat yang digunakan adalah antibiotik untuk mengobati infeksi, obat penenang untuk mengatasi kecemasan, pengencer darah untuk mencegah dan menghentikan pembekuan darah, dan pereda nyeri. Cairan di paru-paru, dikenal dengan istilah edema paru. Kondisi ini terjadi ketika jaringan dan kantung udara di dalam paru-paru yang seharusnya berisi udara, justru dipenuhi oleh cairan. Tentu munculnya cairan di dalam paru-paru tidak dapat dianggap hal yang sepele, karena dapat membuat penderitanya mengalami kesulitan bernapas. Bila didiamkan tanpa mendapat penanganan yang tepat, kondisi ini mungkin saja berakibat fatal. Memahami Penyebab Munculnya Cairan di Paru-Paru Penyebab munculnya cairan di dalam paru-paru dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu kardiogenik penyebab yang berasal dari jantung dan nonkardiogenik penyebab yang bukan berasal dari jantung. Beberapa kondisi kardiogenik yang dapat menyebabkan edema paru adalah Tekanan darah tinggi hipertensi yang tidak terkontrol atau tidak diobati. Rusaknya otot jantung yang menyebabkan kelemahan pada fungsi jantung kardiomiopati. Kekakuan, kebocoran, kelemahan, atau kerusakan katup jantung. Penyakit jantung koroner. Tanpa penanganan yang tepat, kondisi-kondisi di atas dapat menyebabkan komplikasi yang lebih berat, yakni gagal jantung. Saat darah tak lagi dapat dipompa dengan baik ke seluruh tubuh, akan terbentuk tekanan pada pembuluh darah paru sehingga terjadi kebocoran cairan tubuh ke dalam paru-paru. Sedangkan faktor nonkardiogenik yang dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru, antara lain Gagal ginjal Emboli paru Penyakit ketinggian high-altitude pulmonary edema Acute respiratory distress syndrome ARDS Demam berdarah dengue Efek samping penggunaan heroin dan kokain Gangguan saraf, misalnya akibat cedera atau perdarahan otak. Selain itu, faktor lain munculnya cairan di paru-paru bisa terjadi karena menghirup asap saat kebakaran atau gas beracun, serta dapat pula terjadi pada korban tenggelam. Kenali Gejala Adanya Cairan di Dalam Paru-paru Seperti dapat dilihat pada kemungkinan penyebab di atas, munculnya cairan di paru-paru dapat terjadi dalam waktu cepat maupun berkembang dalam jangka waktu yang lebih lama. Gejala edema paru yang terjadi secara cepat atau tiba-tiba akut, antara lain berupa Denyut jantung tidak teratur dan berdebar-debar. Sensasi seperti kehabisan napas atau tenggelam, terutama saat berbaring. Napas terengah-engah, dapat disertai bunyi mengi. Cemas, linglung, atau gelisah. Keringat dingin di seluruh tubuh. Permukaan bibir dan ujung jari tampak kebiruan. Batuk dengan dahak berbuih, dapat bercampur darah. Edema paru akut tergolong sebagai kondisi darurat yang dapat berakibat fatal, sehingga memerlukan penanganan segera. Bila seseorang mengalami gejala-gejala di atas, segera cari pertolongan medis. Sedangkan gejala pada penderita edema paru yang bersifat kronik atau terjadi dalam jangka panjang, di antaranya Mudah sesak napas saat beraktivitas Kesulitan bernapas saat berbaring Sering terbangun dari tidur, akibat batuk, sensasi kehabisan napas, atau mimpi tenggelam. Ada bunyi napas tambahan berupa mengi. Pembengkakan pada anggota tubuh, terutama bagian bawah, misalnya kaki. Peningkatan berat badan secara drastis, akibat akumulasi cairan tubuh. Rasa lelah yang berlebihan atau fatigue. Jika Anda mengalami gejala adanya cairan di paru-paru, baik yang berkembang dalam waktu lama atau tiba-tiba, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Untuk mencegah munculnya cairan di paru-paru, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, yaitu dengan mengontrol tekanan darah dan kolesterol, membatasi asupan garam, menjaga berat badan, serta hindari merokok. Selain itu, jaga kesehatan dengan menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat, agar paru-paru dapat bekerja dengan baik. Dengan berisitirahat penuh, berangsur-angsur efek samping pada pasien akan hilangMenjaga kesehatan itu penting sekali bukan?Sebab jika lapisan tipis yang melapisi paru-paru memiliki masalah dengan jumlahnya berlebihan, maka bisa menyebabkan penumpukkan. Tindakan seperti sedot cairan paru-paru adalah salah satu metode pengobatan yang merujuk pada tindakan medis untuk mengobati paru-paru basah atau sedot cairan paru paru pun menggunakan drainase pleura atau WSD yang dapat dilakukan di rumah sakit milik pemerintah maupun tindakan sedot cairan paru-paru umumnya membawa 5 efek samping. Nah, di bawah ini berikan informasi selengkapnya1. Mengalami pusing karena suhu tubuh yang jauh lebih rendah dari normalFreepik/prostoolehDalam beberapa kasus, cairan di paru-paru bisa hilang dengan melakukan metode sedot cairan sayangnya, beberapa pasien akan merasakan efek samping. Salah satunya membuat seseorang mengalami rasa pusing atau sakit tubuh ini yang paling umum atas tindakan medis pengangkatan cairan paru-paru. Biasanya disebabkan memiliki suhu tubuh yang jauh lebih rendah dari untuk mengatasinya, pasien tidak boleh terlalu banyak bergerak atau melakukan aktivitas sangat dianjurkan istirahat yang cukup hingga kesehatannya semakin Picks2. Mengalami rasa mual muntahFreepik/jcompSebenarnya, metode penyedotan cairan paru bertujuan mengeluarkan cairan yang menumpuk dalam rongga pleura. Namun setelah pasien menjalani tindakan medis ini, umumnya akan mengalami rasa mual dan ingin seperti mual muntah dialami pasien adalah hal yang sangat lumrah dan wajar sebagai reaksi tubuh atas tindakan mual muntah berangsur-angsur dapat hilang dengan dibawa istirahat dan minum air Pasien kehilangan nafsu makanFreepik/nakaridoreMeski metode penyedotan cairan di paru-paru aman dilakukan selama dijalani sesuai prosedur yang berlaku, namun beberapa pasien mengalami efek satu risiko yang mungkin muncul setelah prosedur dilakukan yakni akan kehilangan nafsu nafsu makan juga hal yang lumrah dialami pasien setelah melakukan tindakan medis tubuh tersebut ditunjukkan oleh tubuh akibat dari serangkaian tindakan dan efek samping lainnya yang Mulut terasa pahit karena serangkaian tindakan medisFreepik/8photoMulut bisa terasa pahit karena beberapa hal. Nah, salah satunya efek samping setelah menjalani sedot cairan rasa pahit di mulut inilah yang biasanya menjadi penyebab penurunan nafsu makan pada pasien saat dalam proses tindakan sedot cairan terasa pahit disebabkan oleh reaksi tubuh atas serangkaian tindakan medis dan obat-obatan yang masuk ke dalam tubuhnyaPada tahap awal, reaksi tersebut memang cukup terasa. Namun seiring berjalannya waktu, mulut yang terasa akan segera Mengalami diare dalam waktu 24-48 jamFreepik/ pasien pneumonia memiliki efek samping yang berbeda-beda setelah menjalani tindakan sedot cairan orang mungkin mengalami efek samping seperti diare dalam waktu 24-48 jam setelah menjalani rangkaian tindakan kondisi ini adalah sebagai reaksi tubuh atas tindakan dan obat yang dikonsumsi selama proses penyembuhan demikian, seiring dengan berjalannya waktu diare yang dialami hilang bersamaan dengan berakhirnya tindakan sedot cairan kelima efek samping dari metode sedot cairan paru-paru. Namun efek samping merupakan hal lumrah dan bisa jugaPernapasan Terganggu? Coba 5 Cara Mudah untuk Detoksifikasi Paru-ParuKetahui Sejak Dini! Ini Dia 5 Tanda Flek Paru-Paru pada Anak BalitaSediakan 5 Makanan Ini untuk Menjaga Kesehatan Paru-Paru Anak Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bernapas. Fungsi bernapas, yaitu memasukkan oksigen yang akan digunakan untuk mengoksidasi makanan serta mengeluarkan sisa hasil oksidasi, yang dinamakan karbondioksida. Proses bernapas disebut juga proses respirasi. Proses bernapas akan berlangsung dengan baik jika ditunjang dengan alat-alat pernapasan yang dapat berfungsi normal. Untuk membantu memahami materi tentang sistem pernapasan, maka berikut ini latihan soal IPA Biologi materi Sistem Pernapasan Manusia. Soal Nomor 1 Struktur pada laring yang berfungsi untuk mencegah masuknya partikel makanan atau minuman ke dalam laring atau trakea adalah …A. Pita SuaraB. SiliaC. EpiglotisD. Tonsil Pembahasan C. Epiglotis merupakan katup tulang rawan, yang berfungsi menutup laring saat menepan makanan maupun minuman Soal Nomor 2 Berikut ini yang bukan merupakan fungsi hidung dalam proses pernapasan adalah …A. Menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk bersama udaraB. Sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksidaC. Mengatur suhu udara yang masuk ke dalam paru-paruD. Mengatur kelembapan yang masuk ke dalam paru-paru Pembahasan B. Sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida Soal Nomor 3 Jaringan dalam paru-paru yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida adalah …A. BronkiolusB. AlveolusC. LaringB. Bronkus Pembahasan B. Dalam aleveolus terjadi pertukaran gas oksigen dan karbondioksida secara difusi, difusi sendiri adalah terjadi pertukaran zat konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Soal Nomor 4 Struktur yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis adalah …A. PleuraB. DiafragmaC. AlveolusD. Lobus paru-paru Pembahasan A. Pleura merupakan selaput pembungkus paru-paru, selaput ini berupa kantung tertutup yang berisi cairan limfa. Soal Nomor 5 Berikut merupakan aktivitas yang menyebabkan terjadinya inspirasi adalah …A. Relaksasinya otot-otot eksternal antar tulang rusuk dan relaksasinya diafragmaB. Relaksasinya otot-otot eksternal antar tulang rusuk dan berkontraksinya diafragmaC. Berkontraksinya otot-otot eksternal antar tulang rusuk dan relaksasinya diafragmaD. Berkontraksinya otot-otot eksternal antar tulang rusuk dan kontraksinya diafragma Pembahasan D. Berkontraksinya otot-otot eksternal antar tulang rusuk dan kontraksinya diafragma Soal Nomor 6 Berikut ini yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah …A. Suhu lingkunganB. Aktivitas tubuhC. Jenis kelaminD. Umur Pembahasan A. Suhu lingkungan. Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh faktor usia, aktivitas, jenis kelamin, suhu tubuh, serta posisi tubuh. Soal Nomor 7 Berapakah volume udara residu yang terdapat pada paru-paru …A. 2000 mlB. 1500 mlC. 1000 mlD. 500 ml Pembahasan C. Volume residu adalah jumlah udara yang masih tersisa di dalam paru setelah mengeluarkan napas ekspirasi maksimal yang besarnya lebih kurang mL Soal Nomor 8 Kelainan yang disebabkan oleh menyempitnya saluran pernapasan dalam paru-paru, hingga kesulitan bernapas adalah …A. AsfiksiB. AsmaC. InfluenzaD. Bronkitis Pembahasan B. Penderita asma akan kesulitan bernapas karena adanya penyempitan pada saluran pernapasan. Soal Nomor 9 Paru-paru seorang pasien penuh dengan cairan dan terdapat bakteri Streptococcus Pneumonioe, maka pasien tersebut terserang …A. PneumoniaB. AsmaC. Kanker paru-paruD. Bronkitis Pembahasan A. Pada paru-paru penderita pneumonia terdapat cairan yang kental. Cairan tersebut dapat mengganggu pertukaran gas pada paru-paru. Hal ini menyebabkan oksigen yang diserap oleh darah menjadi kurang. Soal Nomor 10 Berikut ini merupakan upaya dalam menjaga kesehatan sistem pernapasan manusia adalah …A. Saling bertukar masker yang sudah digunakanB. Tidak merokokC. Berolahraga di malam hariD. Duduk dekat perokok aktif Pembahasan B. Tidak merokok. Karena merokok dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Post navigation

paru paru seorang pasien penuh dengan cairan