Bagaimanakinerja sayur antioksidan untuk penderita penyakit kanker memang belum dapat ditentukan secara pasti. Namun, selama persiapan makanan, mengunyah, dan mencerna, kandungan glukosinolat dalam sayuran "cruciferous" dipecah untuk membentuk senyawa aktif indol, nitril, tiosianat, dan isotiosianat. Indole-3-carbinol (sebuah indole) dan Meskibegitu, Cleveland Clinic mengungkapkan bahwa ada beberapa gejala yang biasanya berkaitan dengan kanker lambung. Gejala tersebut meliputi penurunan nafsu makanan, lelah atau lemas, mual DisebabkanBangunan Oleh Dapat Material Kanker. Juni 18, 2021 Bangunan, Dapat, Disebabkan ini cara meracik. Lima Manfaa Baca selengkapnya Disebabkan Bangunan Oleh Dapat Material Kanker. Postingan Lama GERD. DIEBETES. Hipertensi Jnc Klasifikasi 8 Juni 08, 2021 Tidak ada komentar Sputnik Hipertensión V Juni 08, 2021 Tidak ada komentar Polusididalam ruang dapat disebabkan oleh gas atau partikel yang disebarkan melalui udara. Sumber dari gas tersebut yaitu material bangunan, rokok, produk pembersih, produk kosmetik, perapian, perabotan, dan sistem HVAC. Kualitas udara yang buruk juga dapat disebabkan oleh tidak cukupnya Kankerdapat disebabkan oleh material bangunan. - 22315413 Andini3016 Andini3016 26.03.2019 Biologi Iklan Iklan hendrap hendrap d. PVC dan asbes. Kanker dapat disebabkan oleh material bangunan PVC dan asbes. Pembahasan: Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita tidak bisa terlepas dari penggunaan bahan kimia. Namun ada kandungan suro diro joyo diningrat lebur dening pangastuti arti. JAKARTA, - Ketika hendak membuat sebuah rumah maupun bangunan lainnya, ada beragam bahan bangunan yang dibutuhkan dalam proses pengerjaannya. Sayangnya, banyak bahan bangunan dapat mengandung bahan kimia yang bisa menyebabkan dampak kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Sebuah studi komprehensif mengidentifikasi 55 bahan kimia yang digunakan dalam konstruksi yang dapat menyebabkan kerusakan kesehatan, tetapi yang utama dan paling umum ada di bawah juga 4 Masalah yang Timbul Saat Menggunakan Bahan Bangunan Kualitas Rendah Dilansir dari Arch Daily, Minggu 13/11/2022, berikut ini adalah ragam bahan bangunan yang dapat membahayakan Ilustrasi atap asbesAsbes Terbuat dari serat mikroskopis, asbes digunakan di beberapa bagian dalam konstruksi sipil, seperti atap, reservoir air, langit-langit, insulasi termal, dan lain-lain. Penggunaan asbes dilarang di banyak negara karena serat dari bahan tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan. Jika serat asbes terhirup, itu dapat menyebabkan beragam penyakit, seperti mesothelioma kanker pada mesothelium, yaitu selaput yang melapisi berbagai organ dalam tubuh, asbestosis penyakit paru-paru kronis yang disebabkan oleh paparan serat asbes dalam jangka panjang, dan beberapa jenis kanker lainnya. Baca juga Kenapa Atap Asbes Tidak Banyak Dipakai Lagi? Ternyata Ini Alasannya Bahan yang mengandung senyawa organik volatil VOC Volatile organic compound VOC atau senyawa organik mudah menguap dipancarkan oleh berbagai macam produk, seperti cat dan pernis, papan dinding, ubin, furnitur, bahkan produk pembersih, lem dan perekat, dan masih banyak lagi. Ada banyak hal yang dapat memicu kanker usia, riwayat keluarga, virus & bakteri, kebiasaan hidup, dan kontak dengan zat-zat berbahaya. Kita bisa menghindari kontak dengan beberapa zat-zat penyebab kanker itu, tapi ada juga yang sulit dihindari khususnya jika mereka ada di udara, air, makanan, atau sesuatu yang kita gunakan sehari-hari. Apa sajakah zat-zat pemicu kanker tersebut? Para peneliti terus menyelidiki kontak dengan zat apa sajakah yang dapat memicu perkembangan kanker. Di bawah ini adalah daftar zat-zat yang paling mungkin memiliki sifat karsinogenik terhadap kesehatan manusia berdasarkan 14th Report on Carcinogens oleh lembaga National Taxicology Program. Karsinogenik artinya memiliki sifat menyebabkan penyakit kanker. Sedangkan karsinogen adalah zat yang dapat menimbulkan kanker dalam jaringan hidup. Zat-Zat yang Dapat Menjadi Penyebab Kanker Aflatoksin Arsenik Asam aristolokik Asap tembakau dari orang lain asap tembakau lingkungan Asbestos Benzena Benzidina Berilium 1,3-Butadiena Emisi dalam ruangan dari pembakaran batu bara untuk keperluan rumah tangga Emisi dari proses pembakaran kokas coke-oven Erionit Etilena oksida Formaldehida Jelaga Kabut asam anorganik kuat yang mengandung asam sulfat Kadmium Minyak mineral yang tidak diolah dan yang hanya sedikit diolah Radon Senyawa kromium heksavalen Senyawa nikel Serbuk kayu Silika kristal dalam ukuran yang bisa terhirup Tar batu bara Torium Trikloroetilena Vinil klorida Zat Penyebab Kanker di Tempat Kerja Kontak dengan zat-zat kimia sehari-hari biasanya tidak akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Akan tetapi kontak dengan zat-zat kimia di tempat kerja sering kali berakibat lebih serius. Kontak dengan zat-zat kimia di tempat kerja dapat terjadi pada jumlah lebih tinggi dan dalam waktu yang lama. Itulah sebabnya beberapa pekerjaan mengharuskan karyawannya memakai pakaian serta peralatan pelindung dan/atau masker khusus. Zat-Zat Kimia di Tempat Kerja yang Bisa Memicu Kanker Zat Penyebab Kanker Paru-Paru Arsenik, asbestos, kadmium, emisi dari proses pembakaran kokas, senyawa kromium, zat-zat hasil gasifikasi batu bara, zat-zat hasil pemurnian nikel, zat-zat pengecoran, radon, jelaga, tar residu tembakau, minyak-minyak, silika Zat Pemicu Kanker Kandung Kemih zat-zat hasil produksi aluminium, zat-zat untuk industri karet, zat-zat untuk industri kulit, 4-aminobifenil, benzidina Zat Penyebab Kanker Rongga Hidung & Sinus Formaldehida, zat-zat hasil pembuatan isopropil alkohol, gas mustard, zat-zat hasil pemurnia nikel, serbuk dari bahan kulit, serbuk kayu Zat Pemicu Kanker Laring Asbestos, isopropil akholol, gas mustard Zat Penyebab Kanker Faring Formaldehida, gas mustard Zat Pemicu Kanker Mesotelioma Asbestos Zat Penyebab Kanker Limfatik & Hematopoietik Benzena, etilena oksida, herbisida, zat-zat hasil sistem radiasi X Zat Pemicu Kanker Kulit Arsenik, tar batu bara, minyak-minyak mineral, sinar matahari Zat Penyebab Kanker Sarkoma Jaringan Lunak Klorofenol, klorofenoksil, herbisida Zat Pemicu Kanker Hati Arsenik, vinil klorida Zat Penyebab Kanker Bibir Sinar matahari Bagaimana Zat-Zat Dapat Memicu Penyakit Kanker? Kontak dengan zat-zat berbahaya di luar ruangan, di dalam rumah, dan di tempat kerja dapat meningkatkan kemungkinan kita untuk menderita kanker. Kontak tersebut bisa dengan menyentuh, memakan, meminum, atau menghirup zat-zat berbahaya, entah secara sadar maupun tidak sadar. Zat-zat kimia tertentu, benzena, berilium, asbestos, vinil klorida, dan arsenik, telah diketahui sebagai penyebab kanker pada manusia. Risiko seseorang untuk terkena kanker tergantung pada seberapa banyak, berapa lama, seberapa sering, dan kapan ia berkontak dengan zat-zat kimia tersebut. Seseorang yang terkena zat-zat kimia itu sewaktu masih di dalam rahim mungkin akan mengalami akibat lebih serius daripada orang dewasa. Selain itu, gen-gen yang kita warisi dari orang tua juga ikut berperan pada apakah kita akan mengembangkan kanker. Beberapa zat kimia diketahui dapat menjadi pemicu kanker pada bintanang, tetapi belum terbukti pada manusia. Namun zat-zat kimia ini tetap dianggap cukup berbahaya dan kadang disebut ā€œkemungkinanā€ karsinogen pada manusia. Contohnya adalah kloroform, DDT, formaldehida, dan bifenil poliklorinasi. Jadi bagaimana zat-zat kimia dapat menjadi pemicu kanker? Kemungkinan kita untuk mengembangkan kanker akibat kontak dengan zat-zat kimia bergantung pada Jenis zat kimia yang berkontak dengan kita, Berapa banyak zat kimia itu berkontak dengan kita, Berapa lama kontak itu berlangsung, Berapa sering kita melakukan kontak itu, Kapan kita terkena zat kimia itu, Bagaimana cara kita berkontak dengan zat kimia itu, dan Kondisi kesehatan kita secara keseluruhan. Bagaimana Pengaruh Zat Kimia terhadap Tubuh Kita? Tubuh kita punya sistem pertahanan terhadap segala jenis paparan yang berbahaya, termasuk paparan yang dapat menyebabkan kanker. Ketika sesuatu memasuki tubuh, biasanya itu akan melalui proses metabolisme yang memudahkan untuk menyingkirkannya. Bergantung pada bagaimana zat itu diproses atau dimetabolisme di dalam tubuh, ada tiga jenis karsinogen Zat kimia yang dapat menyebabkan kanker karsinogen langsung, Zat kimia yang tidak secara langsung menyebabkan kanker, kecuali jika mereka berubah saat dimetabolisme sehingga bisa menyebabkan kanker pro-karsinogen, dan Zat kimia yang tidak menyebabkan kanker dengan sendirinya, tetapi bisa bekerja bersama zat kimia lain untuk menyebabkan kanker ko-karsinogen. Kerusakan pada sel-sel DNA bisa memicu terbentuknya kanker. Akan tetapi, sel-sel sering kali bisa memperbaiki kerusakan DNA tersebut. Jika kerusakannya sangat parah, maka sel-sel akan mati. Kerusakan DNA yang tidak diperbaiki dapat memicu terjadinya perubahan, atau mutasi, pada gen-gen. Dan mutasi pada gen-gen tertentu bisa menyebabkan kanker. Selain itu, mutasi juga dapat diwariskan dari orang tua kita. Karena penyakit kanker memiliki periode laten tersembunyi atau tidak kelihatan yang panjang, maka sulit untuk mengetahui kontak dengan zat apa yang sebenarnya memicu kanker itu. Oleh sebab itu sampai saat ini masih sangat sedikit yang diketahui tentang penyebab-penyebab spesifik dari penyakit kanker. Yang Bisa Kita Lakukan untuk Melindungi Diri Memang kita belum bisa sepenuhnya memahami bagaimana zat-zat kimi dapat menjadi penyebab kanker pada orang-orang tertentu. Namun kita tetap bisa mengupayakan langkah-langkah untuk mengurangi risiko kita untuk terkena zat-zat berbahaya, atau untuk mendeteksi kanker sejak dini saat masih mudah diobati. Lindungi diri kita dari sinar matahari, khususnya jika kulit kita mudah terbakar. Pakai losion tabir surya dan kenakan pakaian yang melindungi kulit. Jaga berat badan tetap sehat dan tetaplah aktif secara fisik. Jangan gunakan produk tembakau contohnya rokok dan cerutu dan hindari asap rokok orang lain. Pergi ke dokter atau rumah sakit untuk melakukan pengecekan kesehatan secara rutin. Waspadai zat-zat kimia di dalam produk yang kita beli untuk keperluan rumah tangga. Jika perlu gunakan masker, sarung tangan, atau pakaian pelindung lain saat menggunakan produk tersebut. Baca label kemasan pada produk tersebut dan ikuti petunjuk pemakaiannya secara saksama. Simpan baik-baik produk rumah tangga yang mengandung zat-zat kimia agar tidak tumpah atau bocor, serta jauhkan dari anak-anak dan hewan peliharaan. Hanya gunakan produk yang mengandung zat-zat kimia di ruangan yang pertukaran udaranya baik, atau gunakan di luar ruangan. Waspadai zat-zat kimia yang ada di tempat kerja kita. Kenakan peralatan pelindung jika diminta. Pilihan dan kebiasaan hidup kita sedikit-banyak akan menentukan apakah kita akan terkena kanker atau tidak. Upayakanlah tips-tips di atas untuk meminimalkan risiko kita. Dan pelajari juga bagaimana gejala-gejala awal dari kemunculan kanker di dalam tubuh, sehingga kita bisa cepat bertindak begitu menyadari keberadaannya. Kesimpulan tentang Zat Penyebab Kanker Lingkungan kita dapat turut memicu berkembangnya penyakit kanker di dalam tubuh. Beberapa faktor lingkungan tersebut antara lain polusi, asap tembakau, paparan terhadap zat-zat kimia di tempat kerja, dan paparan radiasi di rumah atau di tempat kerja. Risiko untuk mengembangkan kanker dapat dikurangi dengan cara mengubah kebiasaan hidup kita. Contohnya dengan menghindari kontak dengan zat-zat kimia pemicu kanker, seperti dengan tidak merokok, menghindari asap rokok orang lain, dan berhati-hati saat menggunakan produk rumah tangga yang mengandung zat-zat kimia. Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang zat-zat penyebab kanker. Semoga informasi ini dapat menambah kepedulian kita terhadap kesehatan diri sendiri maupun keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan menarik seputar penyakit kanker hanya di Sumber Sumber Referensi Agency for Toxic Substances and Disease Registry. Chemicals, Cancer, and You. URL Accessed 2019-12-02 National Cancer Institute. Cancer-Causing Substances in the Environment. Updated 2018-12-28. URL Accessed 2019-12-02 About the author Artikel dibuat oleh tim penulisan kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di ā€œkota hujanā€ sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Kontak penulis... Mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review Jakarta - Beberapa pekerjaan jelas berbahaya, apalagi jika kamu bekerja sebagai pendaki gedung tinggi, atau mengejar penjahat. Tidak hanya membahayakan keselamatan, pekerjaan itu juga memiliki risiko kesehatan terdapat jenis pekerjaan lain yang ternyata memiliki efek yang sama menyeramkannya terlebih jika dikaitkan dengan risiko kanker. Tentu tidak ada seorangpun yang menginginkan terpapar karsinogen di tempat setiap pekerjaan memiliki risiko kesehatan, tetapi pekerjaan di bawah ini dapat menyebabkan kanker tertentu. Berikut diantaranya dikutip detikHealth dari Reader's Pramugari Ternyata langit tidak begitu ramah terhadap pramugari. Salah satu alasan utamanya, menurut penelitian dalam jurnal Environmental Health, awak kabin terpapar lebih banyak radiasi pengion pada ketinggian juga meningkatkan kemungkinan mereka mengembangkan sejumlah kanker termasuk payudara, leher rahim, uterus, tiroid, usus besar, lambung, hati, dan pankeras. Selain itu, studi menemukan pramugari wanita berisiko terkena kanker payudara 50 persen lebih tinggi dibandingkan wanita PilotJAMA Dermatology melaporkan bahwa pilot dan anggota kru lainnya memiliki dua kali lipat tingkat melanoma dan menghabiskan satu jam di kokpit membuat pilot terkena radiasi UVA yang setara dengan menghabiskan 20 menit di sinar terik. 3. Tukang lasPemanasan logam hingga suhu yang sangat tinggi bisa sangat berbahaya bagi 111 juta orang di seluruh dunia yang melakukan pengelasan. Penyebabnya adalah asap pengelasan, serta paparan radiasi dan ini berpotensi menyebabkan kanker paru-paru, kanker ginjal, dan melanoma mata, serta masalah kesehatan lainnya. Meskipun kepedulian publik paling tinggi dalam hal risiko kanker dari paparan di tempat kerja, ada berbagai masalah yang dapat terjadi hanya beberapa tahun setelah dimulainya ManikurPara pekerja salon dan manikur menyerap bahan kimia beracun melalui kulit, dan mereka menghirup asap dan debu yang terkontaminasi di salon, meningkatkan risiko kanker dan sejumlah masalah pernapasan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja OSHA merekomendasikan salon kuku berventilasi baik dan agar pekerja mengenakan kemeja lengan panjang, sarung tangan, dan bahkan masker; mereka juga harus mencuci tangan secara teratur. 5. Pemadam kebakaranKetika kebakaran terjadi, bukan hanya runtuhan bangunan yang mereka khawatirkan, tetapi juga risiko lain yang membahayakan nyawa. Faktanya, kanker adalah penyebab utama kematian di kalangan petugas pemadam Ketika plastik, bahan bangunan tertentu, dan bahan sehari-hari lainnya terbakar, mereka melepaskan racun; petugas pemadam kebakaran menghirup atau menyerap racun saat memadamkan api. Petugas pemadam kebakaran memiliki risiko lebih besar terkena kanker daripada rata-rata orang, yaitu, kanker testis dan mesothelioma, yang disebabkan oleh paparan Pekerja shift malamRadiasi dan bahan kimia beracun bukan satu-satunya hal yang dapat menyebabkan kanker. Percaya atau tidak, mengganggu ritme sirkadian dengan bekerja di bawah cahaya terang sepanjang malam juga dapat meningkatkan risiko pemicu kanker yang disebut c-myc terakumulasi dalam sel, memacu pertumbuhan dan perkembangan tumor jika tubuh aktif di malam hari. Para ilmuwan sedang mengerjakan obat-obatan yang dapat menargetkan gen peka cahaya dan membantu melindungi karyawan shift Pekerja tambangPenambangan merupakan salah satu jenis pekerjaan yang berbahaya. Perbedaan tingkat pekerjaannya juga meningkatkan risiko berbagai jenis debu penambangan batu bara dapat meningkatkan risiko pekerja terhadap kanker paru-paru dan lambung, sementara penambang lain lebih mungkin bersentuhan dengan asbes, uranium, dan radon penyebab kanker. kna/up Kanker merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan menjadi salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia. Meski begitu penyakit ini bisa dicegah, ditangani, dan disembuhkan. Mengenal berbagai penyebab kanker bisa membantu Anda menurunkan risiko, bahkan mencegah penyakit kanker. Kanker adalah istilah yang digunakan untuk mengelompokkan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak terkontrol. Pertumbuhan sel yang tidak normal ini awalnya terjadi di bagian tubuh tertentu, kemudian dapat menyebar ke bagian tubuh lain, bahkan mampu menembus serta menghancurkan jaringan tubuh normal. Di dunia kedokteran, terdapat lebih dari 200 jenis kanker berdasarkan asal jaringan tempat sel tersebut tumbuh. Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Segala hal yang menyebabkan sel di dalam tubuh berkembang secara tidak normal berpotensi menyebabkan kanker, salah satunya adalah perubahan genetik atau mutasi DNA di dalam sel. DNA merupakan sebuah paket yang terdiri dari gen. Tiap gen membawa ā€œinstruksiā€ yang mengatur fungsi sel di dalam tubuh. Kesalahan ā€œinstruksiā€ di dalam gen bisa menyebabkan fungsi sel tidak normal, sel tumbuh secara tidak terkontrol, dan akhirnya bersifat kanker. Mutasi DNA bisa terjadi karena pengaruh genetik atau keturunan dari orang tua. Kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti Paparan zat kimia dan radiasi secara berlebihan. Virus, seperti human papilloma virus HPV. Paparan sinar matahari terus menerus. Obesitas, hormon, atau peradangan. Kebiasaan merokok dan gaya hidup. Risiko kanker bisa meningkat seiring bertambahnya usia. Meski kondisi ini bisa terjadi pada segala usia, namun umumnya orang-orang yang didiagnosis mengalami kanker berusia 65 tahun ke atas. Selain usia, di bawah ini adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker Kondisi kesehatan tertentu Beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan peradangan di dalam tubuh juga bisa meningkatkan risiko kanker, misalnya penyakit radang usus kronis. Riwayat kesehatan keluarga Kanker bisa diwariskan di dalam keluarga, meskipun kemungkinannya kecil. Jika terdapat riwayat kanker dalam keluarga, Anda lebih berisiko mengalami kanker. Pengaruh lingkungan Ada banyak zat kimia berbahaya yang terdapat di lingkungan, salah satunya dari asap rokok. Zat atau bahan yang dapat memicu timbulnya kanker disebut karsinogen. Gaya hidup Risiko kanker akan meningkat pada orang-orang yang memiliki kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol secara berlebihan, atau melakukan seks bebas. Cara Mencegah Kanker Sekitar 30 sampai 50 persen dari keseluruhan penyakit kanker bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, serta dengan melakukan imunisasi untuk menghindari infeksi yang bisa menyebabkan kanker. Sisanya, bisa disembuhkan apabila dideteksi sejak dini, diobati dengan segera, dan menggunakan metode penanganan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah kanker Mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah, protein, serta lemak sehat, membatasi konsumsi daging olahan, menghindari alkohol dan berhenti merokok. Menjaga berat badan agar tetap ideal dengan cara rutin olahraga minimal 30 menit setiap hari. Melindungi diri dari paparan sinar matahari dengan pakaian atau tabir surya, terutama antara pukul 10 pagi sampai pukul 4 sore. Hindari kebiasaan melakukan tanning atau menggelapkan kulit, baik secara alami di bawah sinar matahari maupun dengan tanning bed. Menghindari hal-hal yang bisa meningkatkan risiko kanker, misalnya melakukan seks bebas, berbagi pakai jarum suntik, atau menggunakan narkoba. Melakukan vaksinasi terhadap infeksi virus yang bisa memicu terjadinya kanker, misalnya virus hepatitis B dan HPV. Perubahan tertentu pada tubuh, seperti munculnya benjolan atau perdarahan secara tiba-tiba, bisa menjadi gejala awal terjadinya kanker. Jika Anda mengalami gejala tersebut, sebaiknya jangan diabaikan. Segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui gangguan yang terjadi. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang Anda untuk sembuh dan terhindar dari komplikasi berbahaya. Australia sudah lama melarang penggunaan bahan bangunan asbes yang telah terbukti mematikan. Tapi di Indonesia, hal itu masih terus berlangsung dalam skala besar seakan tidak menyadari bahaya yang bisa Kesehatan Dunia WHO sebenarnya telah memperingatkan epidemi penyakit-penyakit terkait asbes di negara-negara Asia Tenggara termasuk sejalan dengan semakin banyaknya negara yang melarang asbes, kelompok lobi industri ini justru semakin meningkatkan promosi penggunaan asbes di Indonesia dan Asia lobi bernama Chrysotile Information Centre CIC dan berbasis di Bangkok itu mengklaim bahwa chrysotile - umumnya dikenal sebagai asbes putih - larut di paru-paru setelah 14 hari. Menurut mereka, hal itu tak asbes di Indonesia terbilang sangat masif. Diperkirakan sekitar 10 persen rumah menggunkan asbes putih untuk asbes putih ini merupakan karsinogen yang dapat menyebabkan berbagai kanker termasuk mesothelioma dan penyakit Indonesia rawan gempa dan bencana sehingga bangunan dan rumah yang menggunakan asbes dapat dengan mudah menjadi puing-puing. Indonesia sangat rawan gempa sehingga bangunan dan rumah yang menggunakan asbes dapat dengan mudah menjadi puing-puing. Reuters Jorge Silva Indonesia umumnya memperlakukan asbes ini seperti tembakau dapat menyebabkan kanker tetapi tidak orang merokok adalah pilihan pribadi. Tapi ribuan orang termasuk pekerja di 27 pabrik asbes di Indonesia, tidak menyadari bahaya bahan bangunan satu korban asbes bernama Sriyono, 46 tahun, kini menjadi gambaran dari ledakan korban bekerja selama 25 tahun di pabrik itu, bukannya menghasilkan kesejehteraan bagi dia, istri dan tiga kini malah menderita kanker paru-paru stadium akhir. Dia tak bisa lagi bekerja karena penyakitnya kankernya telah menggerogoti berat badan dan kekuatan tubuhnya. Beratnya kini hanya 37 kilogram, kurus, tinggal tulang-belulang. Kondisi Sriyono sebelum dan sesudah menderita kanker akibat asbes. Supplied "Dadaku terasa sangat sesak. Saya tak bisa bernapas dengan baik. Ketika saya mencoba melakukan sesuatu, saya gampang lelah," adalah satu-satunya orang Indonesia yang menerima kompensasi untuk penyakit yang berhubungan dengan baginya, gantirugi sekitar Rp 70 juta rupiah itu bukannya menghibur. "Saya begitu sangat marah," ujarnya kepada ABC."Sampai berhenti kerja, perusahaan tidak peduli. Mereka tak menunjukkan belas kasihan, tidak ada perhatian. Tak ada peralatan keselamatan kerja. Tidak memenuhi standar," tambah mengintaiTak jauh dari tempat tinggal Sriyono di pinggiran Jakarta, tampak betapa penggunaan asbes begitu setiap jalan, tampak rumah-rumah dengan atap berbahan asbes pekarangan salah satu rumah, potongan asbes itu bahkan tergeletak di dekat sumur. Ada anak-anak bermain di rumah lain yang atapnya rendah, tampak warga menjemur pakaian di atap asbes tersebut. Di sana-sini serpihan asbes dibiarkan berserakan begitu saja di ini tak mengherankan. Pasalnya, Indonesia adalah importir asbes terbesar kedua di dunia setelah data, sekitar ton chrysotile digunakan setiap tahun, kebanyakan untuk memproduksi atap karena tahan api dan kuat. Diperkirakan secara nasional sekitar 10 persen rumah di Indonesia menggunakan atap berbahan asbes penyebab kanker. Tapi di Jakarta angkanya sekitar 54 persen. ABC News Sejauh ini, hambatan terbesar untuk pelarangan asbes di Indonesia adalah kuatnya lobi industri ini. Mereka aktif mendorong untuk memperluas pasarnya di dari 75 persen dari total penggunaan asbes di dunia sekarang di berada yang berbasis di Bangkok, sebenarnya mewakili produsen asbes di dua negara pengekspor, Rusia dan bertekad melawan segala upaya untuk melarang chrysotile di Indonesia dan Asia, CIC juga aktif mempromosikan asbes putih sebagai "produk yang aman".CIC berdalih, proses pembuatan adalah satu-satunya risiko potensial. Risiko ini, katanya, dapat "dikendalikan" melalui teknologi yang video di YouTube, CIC mengklaim chrysotile itu tidak seperti asbes coklat dan biru. Asbes putih, katanya, "larut" di paru-paru dalam tempo dua minggu."Jika masuk ke dalam tubuh, ia akan larut dengan sendirinya dalam waktu dua minggu. Itu tidak akan membahayakan kesehatan manusia," demikian klaim menyatakan asbes putih sebagai "serat komersial paling aman." Asbes putih banyak ditambang di beberapa negara termasuk Russia dan Kazakhstan. Reuters Ueslei Marcelino "Penggunaan asbes chrysotile yang terkontrol dan produk-produknya aman bagi pekerja dan konsumen. Mereka yang menentang chrysotile tidak memiliki argumen meyakinkan untuk mendukung pelarangan mineral ini," kata penelitian medis telah lama membuktikan bahwa chrysotile dapat menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan paparan News menghubungi pihak CIC untuk memberikan komentar, tapi belum mendapatkan penyakitBerbagai penelitian internasional menunjukkan bahwa dalam setiap 20 ton asbes yang digunakan, ada satu orang yang akan tolok ukur seperti, diperkirakan hampir orang Indonesia setahun kini berpotensi mengidap kanker yang berhubungan dengan Tapi informasi dan pendidikan publik mengenai hal ini masih sangat minim. Pekerja pabrik asbes di Indonesia merupakan kelompok warga yang paling berisiko terpapar kanker. ABC News Kini, sejumlah LSM lokal bekerja sama dengan LSM dari negara lain giat berkampanye mengenai bahaya asbes bagi dari Australia ACTU dan APHEDA-Union Aid Abroad, ikut terlibat dalam kegiatan melobi Pemerintah RI untuk melarang impor dan penggunaan asbes."Indonesia berpotensi besar mengalami ledakan jumlah orang yang terpapar asbes atau penyakit terkait asbes," ujar Muhammad Darisman dari Indonesia Ban Asbestos Network."Sembilan puluh persen daerahnya rawan bencana. Asbes adalah zat berbahaya ketika hancur jadi puing-puing," RI menyatakan telah mengetahui potensi bahaya dari asbes tapi hal ini adalah urusan industri sendiri yang perlu diyakinkan untuk berhenti menggunakannya. Pemerintah RI menyatakan terserah industri saja apakah mereka mau berhenti menggunakan asbes atau tidak. ABC News Salah satu tantangan beasr di Indonesia adalah kurangnya alat diagnostik untuk menentukan seberapa banyak orang yang menderita penyakit akibat terpapar ini, asbestosis dan penebalan lapisan paru-paru bisa diketahui melalui CT sebagian besar kanker yang disebabkan oleh asbes hanya dapat diketahui dengan bukti nyata dari paparan asbes di jaringan paru-paru. Atau bisa juga melalui riwayat kerja seseorang."Kami tidak punya peralatan untuk membuat diagnosis dan dokter di sini tak dilatih untuk mendiagnosis mesothelioma," jelas Dokter Anna Suraya dari Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia Perdoki.Sejauh ini baru enam orang Indonesia, termasuk Sriyono, yang dipastikan memiliki penyakit kanker yang terkait dengan melarang asbesSaat ini 66 negara termasuk Australia telah melarang penggunaan semua bentuk yang pernah menjadi eksportir utama bahan bangunan ini, juga telah melarang tahun lalu. Bahkan Vietnam dan Laos pun kini berupaya untuk melarang asbes. Brasil yang pernah menjadi negara pengekspor utama asbes telah meninggalkan industri ini sejak tahun 2017. Reuters Ueslei Marcelino Serikat-sekitar buruh di berbagai negara terus berupaya memasukkan asbes putih dalam daftar Konvensi Rotterdam PBB, yang mengatur ekspor-impor bahan kimia berbahaya dan itu akan memaksa Rusia dan negara eksportir lainnya untuk memperingatkan bahaya asbes kepada negara importir seperti Indonesia jika mereka membeli produk ilmiah Konvensi Rotterdam sendiri merekomendasikan agar asbes putih dimasukkan dalam rdaftar karena sifat Rusia dan sekutunya termasuk Kazakhstan, India, Suriah dan Kuba, menggunakan veto untuk memblokir mosi tersebut sejak Konvensi Rotterdam berlaku pada lobi CIC sendiri berdalih bahwa asbes putih ini aman, karena tidak terdaftar dalam Kovensi Phillip Hazelton dari APHEDA-Union Aid Abroad, CIC sengaja memanipulasi informasi tersebut."Konvensi Rotterdam dibajak sebagai alat promosi chrysotile-asbes," katanya. "Menjadikan zat yang sangat berbahaya ini tampak aman."Semakin memburuk Mengisap serat asbes bisa menyebabkan kanker dan penyakit di berbagai organ manusia. ABC News Ario Rasouli Asbes berbahaya bagi manusia justru karena digunakan dalam konstruksi bangunan seratnya tidak terbakar atau ini bisa tersangkut di paru-paru manusia, dan menyebar ke organ WHO tentang asbes sangat tegas "Semua bentuk asbes, termasuk chrysotile, bersifat karsinogenik bagi manusia, menyebabkan mesothelioma dan kanker paru-paru, laring dan ovarium."Penelitian terbaru dari Global Burden of Disease menunjukkan bahwa asbes menyebabkan kematian lebih dari orang di dunia setiap tahun."Bahkan di negara yang ketat aturannya, bahan bangunan yang mengandung chrysotil melepaskan serat asbes saat dilakukan pemeliharaan gedung, pembongkaran, dan akibat bencana alam," kata WHO. "Saya mengalami kanker yang semakin lama hanya akan memburuk," kata Sriyono. ABC News Phil Hemingway Sementara itu Sriyono mengaku, dia tidak tahu sampai kapan bisa bertahan akibat penyakit dia tahu pasti penyakit ini akan menyebabkan belakang dengan klaim CIC, paru-paru Sriyono tidak bisa lagi melarutkan serat chrysotile di tubuhnya."Dokter menyampaikan bahwa saya memiliki jenis kanker yang semakin memburuk dari waktu ke waktu," kata Sriyono."Tahun lalu saya melakukan pemeriksaan kesehatan dan hasil CT scan menunjukkan ada peningkatan aktivitas di paru-paruku," puluhan ribu orang Indonesia akan terserang penyakit yang berhubungan dengan berbeda dengan Sriyono, mungkin kebanyakan di antaranya tak pernah tahu penyakit mereka itu disebabkan oleh berita ini dalam Bahasa Inggris di sini.

kanker dapat disebabkan oleh material bangunan